Kamis, 02 Januari 2014

:))




“Seperti daun yang berguguran karena terpaan angin, aku bisa apa . . . .”

Senja sore diufuk barat terlihat megah, namun tak begitu dengan hariku saat ini. Entahlah, bimbang dan gamang. Fikiran yang sedari tadi menerawang jauh ke atas, burung berkicau seakan ikut memberi nasehat kepadaku sore ini. Angin semilir bertiup dari jendela tempatku duduk, ranting pohon disamping rumah melambai-lambai seolah ingin memelukku, ikut merasakan kegamangan hatiku. Ya, bagaimana mungkin aku bisa sesayang ini dengan lelaki yang belum pernah kutemui sama sekali, bahkan dialam mimpi pun aku jga belum bertemu. Alam dimana kita bisa menjadi apa saja yang kita mau tanpa ada satu takdir pun yang menghalanginya.

Kulirik Buku Atlas semasa aku sekolah dasar dulu, sudah usang sih, tapi masih sering kubuka dan kulihat, hanya untuk memastikan kota bandung tak pergi menjauh dari solo *lhah emang bisa menjauh :D Aku menarik nafas panjang, kenapa harus ada puluhan kota diantara kota dimana kita tinggal, kenapa harus ada lautan yang membatasi. Kaki ini sepertinya sudah tak sabar menginjak tanah di bumi Alloh yang katanya indah itu *bukankah semua ciptaan Alloh itu indah, entah itu Bumi, Bulan, Bintang, Matahari, ataupun segala isinya, termasuk kamu :)

Ada kota lain yang berada diantara kota tinggal, sama halnya dengan ada “orang lain” diantara hati kita. Aku tau ini sulit, tapi this is real. Batu karang dilaut itu kuat, kokoh walaupun diterjang ombak, tapi sadarkah ?? dia terkikis setiap ombak datang. Maybe, itu perumpamaan juga cocok untuk aku.

2 komentar: